Total Pageviews

Sunday, October 27, 2013

Memaksimalkan Komposisi Foto untuk Efek 3 Dimensi

Fotografi adalah medium dua dimensi yang memiliki panjang kali lebar. Tapi realitas yang ada berbentuk tiga dimensi (panjang, lebar, tinggi/dalam). Jadi salah satu tantangan utama fotografer adalah membuat kesan tiga dimensi di bidang yang dua dimensi.

Dalam foto pemandangan, kita dapat memanfaatkan perspektif titik hilang. Jalan, sungai, deretan pohon, jembatan, pilar bangunan, semuanya bisa dimanfaatkan untuk memberikan ilusi kedalaman (depth) sehingga mengesankan foto tiga dimensi.

Komposisi ini adalah satu satu alat bantu yang sangat baik untuk meningkatkan kreativitas. Coba cari di sekitar tempat tinggal Anda, dan gunakanlah komposisi ini untuk membuat efek tiga dimensi yang menarik. Contoh foto di bawah ini akan membantu sebagai inspirasi.

Contoh-contoh foto:

Pangalengan
Jalan dan deretan pohon-pohon menuju titik hilang memberikan kesan tiga dimensi. Adanya orang yang sedang berjalan menuju titik hilang memberikan skala perbandingan. Suasana sore menjelang senja di Pangalengan, Jawa Barat.


 ISO 1800, f/4, 1/200 detik, 82mm

Beijing
Dari sungai mata kita diarahkan ke Beijing Tower. Lagi-lagi orang yang lagi memancing dimasukkan dalam frame untuk memberikan skala perbandingan. Kondisi cuaca kota metropolitan Beijing memang sering berkabut akibat polusi dan cuaca mendung.



ISO 100, f/16, 1/80 detik, 64mm

Ciwidey
Jika kita memperhatikan dengan baik garis seperti jalan setapak seperti ini, kita bisa memanfaatkannya untuk komposisi perspektif ini. Saat mengamati pemandangan ini, saya mendengar dari jauh ada suara motor yang mendekati.
Maka saya tunggu dan memotret beberapa kali untuk menjadikan kedua sepeda motor ini skala perbandinga dan memberikan efek kedalaman karena motor yang di depan lebih besar dari motor kecil di belakang.


ISO 200, f/5.6, 1/100 detik, 35mm

Rancabali
Meskipun tidak ada titik hilang yang jelas, tapi garis-garis di perkebunan teh ini menuntun mata kita ke batu lalu ke latar belakang yaitu perkebunan teh yang luas dan pegunungan. Penggunaan lensa yang relatif lebar membuat kesan yang lebih luas dibandingkan perspektif mata manusia.

ISO 80, f/3.5, 1/270, 6mm (setara 28mm) kamera compact

Perahu
Meskipun titik hilang berada diluar frame (sebelah kanan) tapi kita dapat merasakan dimensinya karena adanya perahu yang berjajar.

ISO 400, f/5.6, 1/20 detik, 35mm.
 
Yuk, belajar fotografi, editing dan ikut tur fotografi dengan infofotografi.com



Foto Jelek? Jangan Langsung Dihapus!

Sebagai seorang pemula, wajar saja kalau setting-setting kamera untuk pengambilan gambar masih amburadul alias hancur.

Awal-awalnya, ketika hasil di layar LCD tidak sesuai dengan keinginan, tombol DELETE pun selalu kutekan. Alhasil, setiap pulang dari hunting, foto-foto saya cuma ada sedikit. Lebih banyak yang dihapus daripada yang tersisa.

Ternyata saya diberi pengertian bahwa jika ada foto-foto yang belum sesuai keinginan, jangan buru-buru dihapus dulu. Kadang editing dapat membantu menyelamatkan hasil foto (asalkan difoto dengan kualitas foto RAW).

Sejak saat itu, saya pun jarang mendelete foto. Foto tersebut saya hapus setelah ditinjau di pengolah foto Lightroom. Foto yang tidak berhasil diselamatkan pada akhirnya saya hapus.

Dibawah ini ada beberapa contoh foto yang berhasil diselamatkan:

Foto Sebelum Diedit



Foto setelah “diselamatkan” dengan editing di Lightroom


Foto di Tamcoc, Vietnam, saya berupaya menyelamatkan detail langit agar tidak terlalu putih (terjadi highlight), akibatnya bagian bumi menjadi lebih gelap. Saat yang kontras seperti ini, saya biasanya lebih sering menyelamatkan daerah yang terang terlebih dahulu agar tidak tampak terlalu terang. Bagian yang gelap, kemudian akan saya bantu dengan menerangkannya di proses editing.

Ada lagi foto dengan langit yang terlalu terang, dapat dimunculkan kembali sebagian detail dan warna biru langitnya.

Sebelum di edit, bagian langit terlalu terang
 
Setelah diedit detail langit lebih muncul
 

Biar Foto Profil di Socmed Makin Oke, Ini Caranya!

Foto profil yang diupload di situs jejaring sosial mereprentasikan diri seseorang di jagat online. Bagi sebagian orang, memilih foto profil di situs seperti Facebook, Twitter hingga YouTube mungkin hal yang sepele.

Namun bagi yang lain, memilih avatar untuk situs-situs tersebut merupakan hal yang dilakukan dengan baik-baik.

Nah, bagi Anda yang ingin memaksimalkan foto profil di jejaring sosial dalam format dan ukuran yang pas, berikut beberapa anjuran yang bisa dilakukan seperti dilansir dari Mashable, Jumat (4/10/2013).

Facebook

Meski situs besutan Mark Zuckerberg ini akan menampilkan foto dalam ukuran 160 x 160 piksel, namun foto yang diupload disarankan memiliki ukuran minimal 180 x 180 piksel.

Lantas untuk cover photo, dianjurkan foto diatur dalam settingan 851 x 315 piksel. Agar proses upload berjalan cepat, pengguna direkomendasikan untuk memilih foto cover dengan file JPG yang berada di bawah 100KB.

Beda halnya jika foto yang Anda pilih menampilkan logo atau teks, Facebook menyarankan agar memakai file berformat PNG guna untuk menjaga kualitasnya.

Twitter

Seperti diketahui, tampilan foto profil di situs Twitter sangat kecil, jadi pastikan Anda melakukan pengukuran terlebih dulu.

Avatar Twitter maksimal adalah 2MB, akan tetapi foto akan ditampilkan dalam ukuran 73 x 73 piksel di halaman profil dan hanya 48 x 48 piksel di tweet.

Adapun untuk foto header, pengguna bisa mengupload foto yang memiliki ukuran hingga 5MB. Dimensi yang disarankan untuk foto header ini adalah 1252 x 626 piksel.

Dan mengingat bio singkat Anda muncul di header, maka akan lebih baik jika Anda memilih foto yang tidak menganggu keberadaan teks.

Google+

Foto profil di Google+ agak berbeda dibanding situs jejaring lain karena ia menampikan foto dalam bentuk lingkaran.

Avatar akan ditampilkan dalam ukuran 120 x 120 piksel, namun tidak semua bagian akan muncul karena faktor bentuk lingkaran tadi.

Kemudian untuk cover, Google+ akan menyesuaikan ukuran ini berdasarkan area layar. Minimal ukurannya adalah 480 x270 piksel dan untuk ukuran yang disarankan adalah 960 x 540 piksel.

Bagi pemilik piranti dengan retina display yang ingin fotonya tampil maksimal, maka disarankan mengupload foto 2120 x 1192 piksel.


YouTube

Karena informasi pengguna halaman Google+ dikoneksikan dengan YouTube, maka foto profile di situs berbagi video ini akan dilink ke foto profil Google+.

Dan sama dengan Google+ juga, cover foto atau 'channel art' akun YouTube Anda akan menyesuaikan ukuran layar. Guna memaksimalkan tampilan di semua piranti, YouTube merekomendasikan untuk mengupload foto berukuran 2560 x 1440 piksel.

Adapun ukuran display minimalnya sendiri adalah 1546 x 423 piksel, jadi pastikan foto Anda tidak akan terpotong.

LinkedIn

Jejaring untuk kalangan profesional ini memiliki kebijakan yang tidak dimiliki situs pertemanan lainnya, yakni bahwa foto bisa saja dihapus oleh LinkedIn jika foto profile bukan merupakan foto headshot.

Untuk LinkedIn, maksimal ukuran foto di sini adalah 4MB dengan dukungan format JPG, GIF atau PNF. Secara default, ukuran foto untuk avatar LinkedIn di halaman profil adalah 200 x 200 piksel, namun user bisa memperbesarnya hingga 450 x 450 piksel.

Lain halnnya untuk halaman perusahaan. Logo perusahaan yang ditampilkan di halaman LinkedIn adalah 100 x 60 piksel dan untuk yang berbentuk square adalah 50 x 50 piksel.

LinkedIn juga mempersilakan pengguna untuk mengupload cover photo ke halaman perusahaan dengan ukuran minimum yang direkomendasikan adalah 640 x 220 piksel.


 


 

Menghasilkan Foto Tajam & Jernih di Kondisi Low Light

Salah satu momok besar bagi fotografer pemula adalah bagaimana membuat foto yang berkualitas tinggi di kondisi cahaya yang gelap seperti di dalam ruangan atau di malam hari.

Seperti kita tahu, biasanya foto indoor/malam hari cenderung buruk dan tidak tajam karena munculnya noise/titik-titik pada foto.

Noise timbul karena setting ISO tinggi. Di kamera DSLR atau compact, jika menggunakan ISO lebih tinggi dari 800, noise akan mulai muncul dan mengurangi kualitas gambar. Jika ISO diset rendah, akibatnya foto gelap atau blur akibat getaran tangan kita sendiri.

Untuk Objek Tidak Bergerak

Cara tradisional yang paling ampuh terutama untuk memotret objek yang tidak bergerak, adalah dengan tripod. Dengan mendudukkan kamera diatas tripod, kita bisa mengunakan shutter speed rendah dan ISO rendah. Akibatnya, kualitas foto jauh lebih baik.

Cara lain yang tidak seampuh tripod, tapi lumayan baik adalah mengunakan lensa atau kamera yang memiliki stabilizer (kodenya biasanya IS, VR, VC, OS, OIS, SS, dll).

Dengan stabilizer, kita dapat mengunakan shutter speed yang agak lambat untuk mengumpulkan cahaya lebih banyak tanpa menyebabkan foto blur.

Getaran tangan kita saat membuat gambar diredam oleh mekanisme stabilizer. Mekanisme ini seperti mini tripod. Namun ada keterbatasan dari sistem stabilizer ini, yaitu tidak bisa menstabilkan kamera selama tripod.

Setiap stabilizer berbeda-beda antara kamera dan lensa, ada baiknya mencoba sendiri efektivitas dari sistem ini. Contohnya, dengan lensa Nikkor 16-35mm f/4 VR, saya mampu membuat foto yang tajam dengan shutter speed sampai dengan 1/8 detik, dan kalau Canon 100mm f/2.8 IS L Macro, saya dapat mengunakan shutter speed 1/30 detik.

Cobalah mengunakan shutter speed lambat, dan temukan shutter speed yang paling minimum dimana foto yang dihasilkan tetap tajam. Jangan percaya gambar yang di monitor kamera, tapi periksalah di layar monitor komputer/laptop dan diperbesar (zoom 100%).

Objek Bergerak

Tripod dan stabilizer memang akan sangat membantu dalam pemotretan di kondisi cahaya yang kurang baik, tapi jika kita memotret objek yang bergerak tripod tidak berdaya, karena kita mengandalkan shutter speed lambat saat memakai tripod. Shutter speed lambat tidak bisa membekukan gerakan objek yang bergerak.

Untuk mengakali kondisi tersebut, kita dapat mengunakan lensa bukaan besar. Bukaan lensa yang besar mengumpulkan lebih banyak cahaya daripada lensa dengan bukaan sedang atau kecil.

Contoh lensa berbukaan besar yaitu Nikkor 35mm f/1.8, Canon 50mm f/1.4, Sigma 18-35mm f/1.8, Tamron 24-70mm
f/2.8 VC dan lain lain, semakin kecil angka yang mengikuti 'f', semakin besar bukaannya.

Taktik lain yang bisa digunakan yaitu mengunakan kamera DSLR bersensor full frame yang permukaannya sekitar 50% lebih besar. Permukaan yang lebih besar mampu menyerap lebih banyak cahaya lingkungan sehingga kualitas foto tidak terlalu jelek di ISO tinggi.

Menurut pengalaman saya, kualitas foto di ISO 4000, setara dengan ISO 1600 di kamera DSLR biasa yang bersensor APS-C.

Satu taktik lagi yang bisa kita gunakan adalah dengan memanfaatkan flash/lampu kilat. Flash tidak bisa menjangkau daerah yang terlalu jauh atau luas seperti bukit/gunung yang jauh, tapi sangat efektif untuk menerangi objek yang dekat dengan kita seperti tanaman, manusia, flora dan fauna.

Dengan mendapatkan cahaya tambahan flash, gambar yang dihasilkan lebih jelas dan tajam. ISO pun tidak perlu diset tinggi. Di dalam ruangan yang memiliki langit-langit berwarna putih dan tidak terlalu tinggi, flash (external/speedlite) dapat diarahkan ke langit-langit untuk menghasilkan cahaya yang lembut ke objek.

Pada intinya:
1. ISO tinggi dan shutter speed lambat adalah cara kamera untuk membuat gambar di kondisi cahaya gelap, sebagai akibatnya foto tidak tajam dan jernih.
2. Supaya hasil gambar tajam dan jernih, untuk objek tidak bergerak kita gunakan tripod atau stabilizer. Untuk objek bergerak, lensa bukaan besar dan flash kita gunakan.
3. Kesemuanya bertujuan agar kita dapat mengunakan ISO rendah.


Ket foto:

ISO 100, f/16, 8 detik. Mengunakan tripod memungkinkan saya untuk mengunakan setting 8 detik untuk mengumpulkan cahaya saat menjelang malam, dan tetap mempertahankan ketajamanan dan kejernihan foto.

Sebagai tambahan, shutter speed yang relatif lambat juga merekam gerakan air menjadikan air yang mengalir mulus seperti kabut. Sumber cahaya lampu yang berbentuk bintang timbul karena penggunaan bukaan yang kecil (f/16).

Tips Agar Baterai Android Lebih Awet

Keawetan baterai menjadi isu penting dalam penggunaan smartphone, termasuk Android. Smartphone canggih menjadi kurang mantap jika baterainya cepat habis.

Dengan kapasitas yang bertambah besar, baterai di sebagian besar ponsel Android sekarang memang lebih awet dibanding generasi terdahulu. Namun ada beberapa cara untuk lebih memaksimalkannya.

Sebagian tips untuk menambah performa baterai berikut ini mungkin sebagian sudah diketahui. Namun tidak ada salahnya untuk menyimaknya lagi, seperti dikutip ricoJOSH dari Zdnet.

1. Jaga Suhu Ponsel Tetap Dingin
Jika ponsel terkena suhu panas, ada kemungkinan baterai melemah daya tahannya dan juga lebih cepat rusak. 

Karenanya, jangan biarkan ponsel terpapar suhu panas berlebihan atau terkena sinar matahari secara langsung. Baterai akan lebih awet jika ponsel digunakan dalam suhu kamar. 

Jika berada di luar ruangan, lebih baik jika ponsel ditaruh saja di dalam tas dan jangan terlalu banyak dikeluarkan.

2. Turunkan Brigthness Layar & Screen Timeout
Tips ini tampaknya sudah sering disampaikan, namun tetap perlu ditegaskan lagi. Layar memang komponen utama yang paling banyak menghabiskan daya tahan baterai.

Karenanya, penting untuk menurunkan tingkat brigthness atau kecerahan layar. Perlakuan ini dipastikan akan menambah daya tahan baterai.

Tentunya penurunan tingkat brigthness tidak perlu dilakukan sampai total seluruhnya. Turunkan sampai tingkat di mana mata masih dapat melihat layar dengan nyaman.

Selain tingkat brigthness, setting screen time out juga perlu diperhatikan. Setting ini mengatur berapa lama layar akan menyala jika tidak lagi disentuh.

Ada baiknya untuk mempersingkat waktu screen timeout. Sehingga layar akan segera mati jika tidak dipakai dan memperpanjang umur baterai.

3. Gunakan Power Saving Mode & Matikan Vibrasi
Sebagian ponsel Android punya power saving mode yang bisa diakses dalam setting. Sesuai namanya, power saving mode ditujukan untuk menghemat penggunaan baterai.

Jika power saving mode diaktifkan, ia akan melakukan beberapa teknik untuk menghemat baterai. Misalnya mematikan koneksi seperti Wi Fi atau Bluetooth, dan menurunkan kecerahan layar.

Power saving mode memiliki pengaruh cukup signifikan dalam performa ponsel. Jadi disarankan agar mengaktifkannya saat baterai terindikasi mulai melemah.

Mengaktirkan mode getaran atau vibrasi untuk mengingatkan panggilan atau notifikasi lain juga cukup haus baterai. Jika tidak diperlukan, sebaiknya mode vibrasi tidak dipergunakan.

4. Matikan Koneksi yang Tidak Perlu
Ponsel Android biasanya penuh dengan konektivitas. Termasuk Wi Fi, Bluetooth ataupun GPS. Ketiganya menurunkan daya tahan baterai yang tidak sedikit.

Maka jika tidak digunakan, ada baiknya ketiga fitur tersebut dimatikan saja. Misalnya Bluetooth digunakan hanya saat akan mentransfer data atau memakai bluetooth headset.

Dan GPS hanya perlu diaktifkan jika akan mencari arah. Dan Wi Fi hanya dinyalakan jika sudah berada di tempat yang dipastikan punya sinyal Wi Fi.


5. Perhatikan Penggunaan Flash & Wallpaper
Penggunaan flash di kamera memakan daya tahan baterai cukup besar. Karenanya, jangan terlalu keasyikan memakainya untuk memperpanjang daya baterai.

Demikian juga wallpaper animasi. Memang memakai wallpaper animasi terasa lebih keren dan lebih menarik dibandingkan wallpaper statis.

Namun wallpaper bergerak mengahbiskan baterai lebih cepat ketimbang wallpaper statis. Gunakan hanya saat dibutuhkan, untuk kasus ini mungkin hanya pada saat ingin dipamerkan ke teman.


6. Stop Mencari Sinyal
Ada kalanya pengguna smartphone berada di area yang susah sinyal. Dalam keadaan ini, ponsel tetap akan secara aktif mencari sinyal.

Proses pencarian sinyal tersebut memakan daya tahan baterai yang tidak sedikit. Sehingga jika tidak benar-benar dibutuhkan, ponsel dimatikan saja atau dipindah ke flight mode sehingga proses pencarian sinyal dihentikan.

 

PING!! Tunanetra Pun Siap BBM-an di Android

Kehadiran BBM lintas platform ternyata tak hanya ditunggu pemakai gadget bermata sempurna. Kawan-kawan kita yang tunanetra pun cukup antusias menjajal aplikasi chat besutan BlackBerry tersebut. Nah, penulis -- yang tunanetra -- berkesempatan mencicipi BBM untuk Android, dan akan membagi pengalaman ber-BBM ala tunanetra di artikel ini!

Ok, sebelum membahas lebih jauh, berikut ini adalah PIN yang berhasil penulis peroleh: 764DD9F2. PIN ini penulis berikan agar mempermudah pembaca yang ingin memasangkan BBM untuk rekan atau keluarganya yang tunanetra.

* Persiapan Awal

Agar tunanetra dapat mengakses ponsel Android, maka sebuah aplikasi pembaca layar bernama Talkback harus diaktifkan terlebih dahulu. Aplikasi ini terletak di Settings/Pengaturan > Accessibility/Aksesibilitas.

Jika tidak ada silakan download dulu dari PlayStore dengan nama Talkback (ada logo tangan). Pastikan Talkback yang dipasang adalah versi terbaru.

Untuk mempermudah dalam proses pengetikan nantinya, penulis menyarankan untuk memasang Google Keyboard dan menjadikannya keyboard default. Silakan set juga Google Voice Typing ke bahasa Indonesia agar mudah menggunakan fitur mengetik dengan suara nantinya.

* Instalasi dan Blackberry ID
Untuk dapat menggunakan BBM di Android, pengguna terlebih dahulu harus mengunduh aplikasinya via PlayStore atau dengan mengakses www.bbm.com melalui perangkatnya. Hal ini tidak terlalu sulit dilakukan oleh tunanetra, karena hampir seluruh informasi dapat diakses dengan baik. Hanya saja penulis menyarankan untuk mengunduh aplikasinya lewat PlayStore karena lebih mudah.

Proses yang agak sulit adalah ketika membuat Blackberry ID. Bagi pengguna tunanetra, mengakses halaman pendaftaran Blackberry ID via ponsel bukan hal yang menyenangkan karena elemen web yang disajikan sulit diakses. Untuk keperluan tersebut, penulis menyarankan untuk membuatnya melalui PC dengan mengakses alamat berikut: https://blackberryid.blackberry.com/bbid/createaccount

Jika sudah, kembali lagi ke perangkat Android yang sudah dipasang BBM. Buka aplikasinya dan masukkan alamat e-mail yang tadi digunakan untuk membuat Blackberry ID. Selebihnya proses instalasi berjalan seperti biasa, namun lebih baik minta bantuan orang yang melihat untuk mengerjakan proses ini agar lebih cepat.

* PING! Siap BBM-an!
Secara umum, 90% halaman utama BBM dapat dikenali oleh Talkback. Berbagai menu seperti Invites, Chat, Contacts, dan Groups dapat diakses dengan baik.

Namun, perlu bagi pengguna tunanetra untuk menghafalkan beberapa item yang tidak berbentuk teks melainkan tombol, misalnya tombol yang terdapat di sebelah kanan atas (di samping status) yang digunakan untuk melakukan pengaturan profil. Tombol ini tidak dikenali oleh Talkback, tapi jika sudah hapal maka pengguna tunanetra dapat mengaksesnya.

Bila ingin melakukan Broadcast atau Multi-person chat pun tidak ada masalah. Fitur ini dapat diakses melalui menu aplikasi, dan pengguna tunanetra dapat secara individu menandai kontak yang akan dikirimi pesan, atau langsung klik tombol Select All untuk broadcast ke semua orang di daftar kontaknya.

Saat ngobrol, pengguna tunanetra pun dapat berkirim pesan dengan baik. Jika kolom edit (untuk menulis pesan) diketuk dua kali, maka keyboard virtual pada layar sentuh akan muncul dan bisa langsung menulis. Asyiknya, tunanetra tak perlu repot mencari-cari tombol kirim karena sudah langsung tersedia pada keyboard virtualnya.

Kalau kesulitan mengetik dengan layar sentuh, bisa juga memanfaatkan Voice Input yang memungkinkan pesan dibuat menggunakan suara.

Tapi, mungkin tunanetra tak dapat memakai emoticon dan beberapa fitur chat lainnya, karena lagi-lagi iconnya berbentuk tombol dan tidak ada label teksnya. Jadi, sementara ini harus puas memakai fitur dasar saja.

Kalau mau melihat obrolan terbaru, accept atau ignore invite, tunanetra harus mengaksesnya lewat bilah notifikasi Android. Ini dapat dilakukan dengan meletakkan jari di layar lalu menarik garis lurus ke kanan lalu bawah. Ini adalah shortcut Talkback untuk mengakses notification bar. Tindakan ini bisa dilakukan di luar BBM.

* Kesimpulan
Bicara dari sudut pandang tunanetra, aplikasi BBM ini boleh dikatakan enak digunakan. Hampir semua elemen dan fitur dapat diakses oleh tunanetra, dan hanya beberapa saja yang tak dapat digunakan.

Dengan kata lain, tunanetra pun bisa ikut ber-BBM ria dan memperluas komunikasi lewat aplikasi ini.

IBM: Siri Bukan Teknologi Masa Depan

Orlando - Siri yang disematkan Apple di iPhone, diakui cukup sukses sampai ditiru oleh banyak kompetitornya. Namun menurut petinggi IBM, fitur asisten digital berbasis suara itu sudah ada cukup lama dan bukan teknologi masa depan.

Di sela acara IBM Enterprise 2013 di Orlando, AS, ricoJOSH bersama sejumlah media teknologi dari Ekuador, Uruguay, Meksiko, Jerman, dan Filipina, mendapat kesempatan untuk mewawancarai Greg Lotko, Vice President & Business Line Executive for System Z IBM.

Dalam kesempatan itu, Greg membicarakan bagaimana mainframe yang dikuasai IBM telah bertransformasi menjadi banyak turunan teknologi, termasuk untuk mengelola big data, cloud computing, dan sebagainya. Bahkan sampai ke pembuatan pesawat ulang-alik luar angkasa yang digunakan NASA.

Karena pembahasannya terlalu teknis, media dari Ekuador coba mencairkan suasana dengan mengalihkan pembicaraan lebih ke soal tren teknologi yang lebih mudah dicerna. Misalnya saja, teknologi sehari-hari seperti tren smartphone.

Dalam keynote speech acara Enterprise 2013 ini, IBM memang sempat menyebut smartphone sebagai salah satu pemicu tren big data. Senior Vice President System & Technology IBM, Tom Rosamilia, bahkan menyebut dalam sehari saja bisa tercipta 2,5 miliar gigabyte data. Yang tentu saja, sebagian besar berasal dari akses mobile data.

Menimpali statement koleganya, Greg membenarkan bahwa pemicu terbesar dari big data saat ini memang berasal dari mobile, social media, dan cloud computing. Keempat tren ini saling berkaitan satu sama lain menghasilkan miliaran data tercipta setiap hari.

Namun ketika ditanya apa saja teknologi masa depan yang akan menjadi pemicu big data, Greg dengan santai menjawab, yang pasti bukan Siri.

"Siri itu bukan teknologi masa depan, tapi masa kini. Saya tidak melihat Siri sebagai generator penghasil big data, ini cuma teknologi lama speech-to-text saja yang dikombinasikan dengan metode pencarian internet," katanya.Click here for SIRI

Greg sendiri mengaku lebih terpukau melihat iklan Samsung yang dinilainya cukup membangkitkan nostalgia tentang apa itu teknologi futuristik. Menurutnya, iklan jam tangan Galaxy Gear yang dikeluarkan Samsung, lebih punya masa depan teknologi.

"Saya suka iklan Galaxy Gear. Mengingatkan saat saya dulu nonton film Startrek, saya selalu membayangkan bagaimana orang bisa berteleportasi atau berkomunikasi seperti mereka. Mungkin ke depan teknologi masa depan seperti itu," ucapnya.Click here for Samsung Galaxy Gear: A Long Time...

Ia juga membayangkan, teknologi masa depan bisa saja dihasilkan oleh anak-anak muda yang memang terlahir di dunia digital. "Anak saya sejak kecil lebih fasih mengetik tulisan di keyboard ponselnya dibanding menulis di atas kertas dengan pensil di tangan. Saya rasa, inovasi teknologi masa depan akan lebih banyak hadir dari mereka," pungkas Greg.

Bos Google Ramalkan 'Kematian' Majalah Cetak

Amerika Serikat - Chairman Google, Eric Schmidt, meramalkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan para pembaca majalah cetak akan beralih ke tablet. Inilah akhir masa media print.

Tablet sekarang ini semakin populer di kalangan pengguna internet. Tak sedikit pula dari mereka yang menggunakannya untuk membaca buku digital.

Di sela-sela ajang konferensi Magazine Publisher Association, Schmidt memaparkan pendapatnya mengenai masa depan majalah cetak kepada Pemimpin Redaksi Majalah Wired, Scott Dadidsh.

"Tablet saat ini lebih populer daripada PC. Anda dapat membaca melalui perangkat tersebut, ia tahu di mana Anda berada, dan ia punya akselerometer. Banyak hal yang bisa dilakukan penerbit di tablet dibanding yang bisa mereka lakukan di majalah cetak," jelas Schmidt.

Mantan CEO Google itu juga meramalkan bahwa dalam 5 tahun ke depan akan banyak sekali aplikasi menarik pada tablet, khususnya aplikasi majalah yang bisa lebih interaktif, misalnya dengan kemampuan mendeteksi di mana pembaca berada.

"Ini seharusnya kabar bagus untuk mereka (penerbit-ric)

Menurut Schmidt, dengan berbagai fitur canggih yang ditawarkan tablet, maka tidak alasan lagi para penerbit untuk tidak memanfaatkannya. Oleh sebab itu masa depan majalah menurutnya bukan lagi melalui cetak, tapi digital.

"Saya pikir kita tidak akan lagi kembali ke buku," tandasnya seperti dikutip ricoJOSH dari Mashable, Kamis (24/10/2013). "Di dunia periklanan, sinyal lokasi memungkinkan penyampaian iklan yang lebih terarah (dibanding media cetak-ric)," tambah Schmidt.

Forum Tata Kelola Internet Indonesia Dipuji Dunia

Nusa Dua - Indonesia mendapatkan banyak pujian dan apresiasi karena dianggap sukses menyelenggarakan forum tata kelola internet dunia yang independen dan bebas intervensi dari pemerintah.

Pujian ini datang dari para petinggi internet kelas dunia seperti Citizen Lab dan Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Mereka mengaku sangat puas dengan penyelenggaraan acara Internet Governance Forum (IGF) 2013 di Nusa Dua, Bali.

Menurut Ron Deiberi, Director Citizen Lab, IGF 2013 merupakan acara forum internet yang paling terbuka yang pernah ia ikuti. Selama berlangsungnya event, ujarnya, tidak ada intervensi sedikitpun dari pemerintah ataupun organisasi lainnya terkait workshop yang diadakan.

"Sebagai pembanding, pada IGF 2009 yang dihelat di Mesir, peluncuran buku Opennet Initiative berjudul ‘Access Controlled’ yang merupakan hasil sebuah proyek yang dilakukan Citizen Lab dihalangi oleh staf PBB karena keluhan dari delegasi China mengenai situasi di Tibet dan sistem sensor China yang dikenal dengan nama ‘The Great Firewall of China," ungkap Ron.

"Namun hal semacam ini tidak terjadi sedikitpun pada IGF 2013, inilah yang membuatnya lebih terbuka dan independen," paparnya lebih lanjut saat ditemui media di Nusa Dua, Bali.

Pendapat senada juga disampaikan oleh Fade Chehade, President & CEO ICANN yang menyatakan penyelenggaraan IGF 2013 adalah salah satu yang terbaik karena selain lebih terbuka, harmonisasi antar tiap organisasi yang mendukungnya juga mampu menunjukkan contoh kerjasama yang baik satu sama lain.

"Saya merasakan banyak hal positif selama berlangsungnya IGF 2013, terutama terkait kreativitas dan inovasi serta cara orang menggunakan internet untuk mengekpresikan diri, khususnya di Indonesia sendiri," ucap Fade.

Indonesia sendiri baru kali ini menjadi tuan rumah untuk forum tata kelola internet dunia. Sempat hampir batal karena kekurangan dana, namun dalam perjalanannya acara ini akhirnya jalan terus setelah mendapat suntikan dana yang cukup. Acara ini cukup sukses dan menorehkan jumlah pengunjung tertinggi mencapai 2200 delegasi dari 109 negara.

Samsung Untung Rp 83,7 Triliun Berkat Galaxy S4

Seoul - Samsung meraih keuntungan USD 7,6 miliar atau sekitar Rp 83,7 triliun di kuartal ketiga 2013 ini setelah berhasil menjual 40 juta unit Samsung Galaxy S4 dan mengembalikan performa bisnis chipset memory.

Seperti ricoJOSH kutip dari BBC, Sabtu (26/10/2013), keuntungan ini naik 26%. Kinerja positif ini juga berhasil menutupi kerugian akibat persaingan dengan iPhone keluaran Apple serta menyusutnya margin keuntungan dari lini produk televisi.

Penjualan smartphone murah Samsung di negara-negara seperti China, Amerika Selatan dan Eropa bagian timur juga mampu menutup penurunan permintaan akibat tingginya harga handset terbaru.

CEO Samsung JK Shin mengungkapkan, keuntungan yang diraih perusahaannya sebagian besar akibat tingginya angka penjualan Galaxy S4 dalam enam bulan terakhir setelah resmi dipasarkan.

Seperti dilansir Android Police, penjualan Galaxy S4 berhasil menembus angka 40 juta unit dalam setengah tahun. Angka ini melampaui Galaxy S III yang 'hanya' terjual 30 juta unit dalam waktu enam bulan.

Menurut Fund manager LS Asset Management, Kim Sung-soo, kinerja Samsung di kuartal ketiga tahun ini lumayan bagus. Namun ia khawatir, kondisi tersebut tidak akan bertahan lama.

"Seperti Nokia, Samsung tak lama lagi akan terbentur pada pangsa pasar yang dibidiknya. Belum lagi Apple sudah menunjukkan sinyal untuk bangkit kembali," demikian analisanya.